Secara
umum ciri-ciri profesionalisme pada bidang informasi teknologi ( IT ) adalah :
- Memiliki kemampuan dan ketrampilan dalam bidang pekerjaan IT
- Memiliki wawasan yang luas.
- Memiiliki kemampuan dalam analisa dan tanggap terhadap masalah yang terjadi.
- Mampu berkerjasama dan dapat menjalin hubungan baik dengan rekan-rekan kerja
- Dapat menjaga kerahasian dari sebuah data dan informasi
- Dapat menjunjung tinggi kode etik dan displin etika.
Etika
dan Profesionalisme TSI
Pengertian dari
etika dan profesionalisme TSI adalah norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah
dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku, keahlian atau kualitas seseorang yang
profesional dari manusia yang baik dalam menggunakan teknologi sistem informasi
di lingkungannya. sebagai pekerja teknologi informasi yang memiliki aturan
aturan serta sikap dan tingkahlaku dalam pengoperasian teknologi informasi.
Mengapa
Etika dan Profesionalisme TSI dibutuhkan?
Alasan mengapa
seseorang harus memiliki etika dan profesionalisme adalah agar dalam sebuah
pekerjaan yang membutuhkan sikap dan tanggung jawab,manusia lebih baik saat
mengetahui aturan aturan yang harus dipenuhi sehingga Manusia yang memiliki
etika baik juga akan mendapat perlakuan yang baik dari orang lain. Etika dan
Profesionalisme TSI perlu digunakan karena etika dapat membuat seorang menjadi
pribadi yang mengetahui apa tanggung jawab dan sikap yang bernar yang harus ia
ambil dan putuskan. profesionalisme juga membuat seseorang menjadi paham benar
apa yang harus dikerjakan dan mendidik untuk menjadi manusia yang
berkulitas.
Etika
dalam teknologi informasi bertujuan agar seseorang dapat :
- Mampu memetakan permasalahan yang timbul akibat penggunaan teknologi informasi itu sendiri.
- Mampu menginventarisasikan dan mengidentifikasikan etikan dalam teknologi informasi.
- Mampu menemukan masalah dalam penerapan etika teknologi informasi.
Tujuan
pokok dari rumusan etika yang dituangkan dalam kode etik (Code of conduct)
profesi :
- Standar‐standar etika menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab terhadap klien, institusi, dan masyarakat pada umumnya.
- Standar‐standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan apa yang harus mereka perbuat kalau mereka menghadapi dilema‐dilema etika dalam pekerjaan.
- Standar‐standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau nama dan fungsi‐fungsi profesi dalam masyarakat melawan kelakuan‐kelakuan yang jahat dari anggota‐anggota tertentu.
- Standar‐standar etika mencerminkan / membayangkan pengharapan moral‐moral dari komunitas, dengan demikian standar‐standar etika menjamin bahwa para anggota profesi akan menaati kitab UU etika (kode etik) profesi dalam pelayanannya.
- Standar‐standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau kejujuran dari tenaga ahli profesi.
Perlu diketahui bahwa
kode etik profesi adalah tidak sama dengan hukum (atau undang‐undang). Seorang ahli
profesi yang melanggar kode etik profesi akan menerima sangsi atau denda dari
induk organisasi profesinya.
Kapan
menerapkan Etika dan Profesionalisme TSI?
Etika dan
profesionalisme TSI digunakan ketika seseorang hendak menggunakan teknologi
sistem informasi yang ada. Tetapi etika dan profesionalisme TSI ini tidak hanya
digunakan saat sedang melakukan sebuah proyek yang akan dijalankan, melainkan
juga harus dijalankan setiap waktu pada saat yang tepat. Sebuah
pertanggung-jawaban dari suatu etika dan profesionalisme harus nyata.
Ada
empat isu-isu etika yang harus diperhatikan, yakni:
- Isu privasi: rahasia pribadi yang sering disalahgunakan orang lain dengan memonitor e-mail, memeriksa komputer orang lain, memonitor perilaku kerja (kamera tersembunyi). Privasi informasi adalah hak untuk menentukan kapan, dan sejauh mana informasi mengenai diri sendiri dapat dikomunikasikan kepada pihak lain. Hak ini berlaku untuk individu, kelompok, dan institusi.
- Isu akurasi: autentikasi, kebenaran, dan akurasi informasi yang dikumpulkan serta diproses. Siapa yang bertanggung jawab atas berbagai kesalahan dalam informasi dan kompensasi apa yang seharusnya diberikan kepada pihak yang dirugikan?
- Isu properti: kepemilikan dan nilai informasi (hak cipta intelektual). Hak cipta intelektual yang paling umum berkaitan dengan TI adalah perangkat lunak. Penggandaan/pembajakan perangkat lunak adalah pelanggaran hak cipta dan merupakan masalah besar bagi para vendor, termasuk juga karya intelektual lainnya seperti musik dan film.
- Isu aksesibilitas: hak untuk mengakses infomasi dan pembayaran biaya untuk mengaksesnya. Hal ini juga menyangkut masalah keamanan sistem dan informasi.
- Isu-isu tersebut harus diperhatikan dan dijadikan panduan ketika hendak menggunakan TSI dan harus dilakukan secara profesional mengingat peran seseorang tersebut disuatu perusahaan yang berkaitan erat dengan tanggung jawab orang tersebut di perusahaan.'
Siapa
pengguna Etika dan Profesionalisme TSI?
Pengguna etika dan
profesionalisme TSI adalah semua elemen di dalam suatu lingkungan kerja yang
akan menggunakan TSI. Mereka yang ada di lingkungan kerja ini harus sadar dan
bertanggung jawab untuk mengimplementasikan etika dan profesionalisme TSI untuk
menghindari isu-isu etika seperti yang telah dijelaskan di atas.
Tujuan
digunakannya Etika dalam Teknologi Sistem Informasi
- Mampu memetakan permasalahan yang timbul akibat penggunaan teknologi informasi itu sendiri.
- Mampu menginventarisasikan dan mengidentifikasikan etika dalam teknologi informasi.
- Mampu menemukan masalah dalam penerapan etika teknologi informasi.
Penerapkan
Etika dan Profesionalisme Teknologi Sistem Informasi
Penerapa Etika dan
profesionalitas teknologi sistem informasi Harus dilakukan oleh semua pihak
yang terlibat dalam Teknologi Sistem Informasi seperti yang telah disebutkan
sebelumnya, setiap orang yang hendak menggunakan teknologi sistem informasi
tertentu harus mempertimbangkan untuk menggunakan etika dan profesionalisme
Teknologi Sistem Informasi, sehingga pengguna etika dan profesionalisme
Teknologi Sistem Informasi ini tentunya adalah semua elemen di dalam suatu
lingkungan kerja yang akan dan telah menggunakan Teknologi Sistem Informasi
untuk menghindari adanya isu-isu etika dalam pemanfaatan TI.Sebagai seorang
yang profesional, kita mempunyai tanggung jawab moral untuk mempromosikan etika
penggunaan teknologi informasi di setiap kesempatan dantempat khususnya tempat
kita bekerja. Hal itu termasuk melaksanakan peran kita dengan baik sebagai
suatu sumber daya manusia yang penting di dalam sistem bisnis dalam organisasi.
sumber
: